Tuesday, 20 February 2018

OPTIMISME GURU-GURU MTs NURUL FALAH ASSUBUKI

OPTIMISME GURU-GURU MTs NURUL FALAH ASSUBUKI

Optimisme adalah paham keyakinan atas segala sesuatu dari segi hal yang baik atau selalu bersikap yakin atas hasil dari segala harapan yang baik. Berikut adalah kutipan ujaran guru-guru di MTs Nurul Falah Assubuki:
  • Wawan Hermawan, S.Pd. 
"Berjuang di lembaga pendidikan adalah passion saya. Seorang pendidik sejatinya harus memiliki ruhul jihad yang tinggi. Lembaga pendidikan adalah tempat di mana peserta didik tidak hanya belajar materi-materi tentang ilmu pengetahuan, melainkan mereka pula belajar bagaimana caranya bersosialisasi. MTs Nurul Falah Assubuki adalah tempat yang tepat untuk mereka belajar baik materi-materi ilmu pengetahuan maupun belajar bersosialisasi. Terlebih lagi, mereka akan belajar bersosialisasi dengan masyarakat yang memiliki keyakinan kuat terhadap Agama, mengingat bahwa MTs Nurul Falah Assubuki berada di bawah naungan Yayasan PP. Nurul Falah Parakan. Jadi, dengan ruhul jihad yang tinggi saya sangat optimis bahwa lembaga pendidikan ini akan membantu peserta didik dalam kehidupan bermasyarakat."

  • Jaenudin, S.Pd. 
"Selama menempuh pendidikan Ekonomi di Universitas, saya yakin bahwa salah satu cara untuk memajukan bangsa dan negara di segala bidang adalah dengan menempuh pendidikan baik pendidikan formal maupun informal. Sebuah lembaga pendidikan akan membutuhkan tenaga kerja dari sebuah lembaga pendidikan. Sebuah lembaga keuangan pun akan membutuhkan tenaga kerja dari lembaga pendidikan. Begitu halnya dengan lembaga dan instansi pemerintahan yang akan membutuhkan tenaga kerja dari lembaga pendidikan. Jadi, lembaga dan instansi manapun akan membutuhkan tenaga kerja dari lembaga pendidikan. InsyaAllah para lulusan dari lembaga pendidikan Islam ini akan bermanfaat kelak di lembaga dan instansi manapun."


  • Andi Suhandi, S.Pd.I. 
"Memperjuangkan sekolah sama halnya dengan memperjuangkan istri. Kebanyakan orang beranggapan bahwa orang cerdas adalah orang yang tahu segalanya. Tapi, menurut saya pribadi, orang cerdas adalah mereka yang mampu berjuang mencari jalan keluar. Sebagai suami, saya akan selalu berjuang untuk isteri, dan sebagai guru saya tidak hanya berjuang untuk lembaga, melainkan pula berjuang untuk peserta didik, masyarakat, bangsa dan negara, serta isteri saya. Jadi, dengan berjuang di sekolah, saya tidak hanya berjuang untuk diri sendiri, melainkan untuk masyarakat luas."
Laa Tahzan, Innallaha Ma Ana..


  • Gita Risdamayanti, S.Pd. 
"Bagi saya pribadi, mengajar adalah pekerjaan yang sangat mulia. Menjadi seorang guru tidaklah mudah. Hal yang tersulit adalah bagaimana caranya memahami dan menghadapi berbagai macam karakter peserta didik. Terlebih lagi, siswa-siswi di jenjang pendidikan setara menengah pertama merupakan siswa-siswi peralihan umur dan jenjang, dari tingkat SD ke tingkat SMP. Di mana di satu sisi mereka masih terlihat kekanak-kanakan, namun di sisi lain mereka mulai beranjak remaja. Mendidik mereka adalah tugas yang sangat berat bagi saya. Tapi, kesukaan saya terhadap tantangan menjadikan saya siap dan berani untuk menghadapi tantangan dan saya yakin akan mendapatkan jalan keluar."



  • Agus Muhajir, S.Pd. 
"Tiga ciri utama dari sikap optimis yang ditunjukkan oleh sumber daya guru di MTs Nurul Falah Assubuki adalah Semangat, Terus Berusaha, dan Pantang Menyerah. Semangat adalah ujung tombak kami. Terus Berusaha adalah amunisi kami. Pantang menyerah adalah perisai kami."
I am an optimist. Keep going and never quit are the best words for me to stay optimistic. Life is actually a struggle, but it doesn't mean that we don't need an optimistic. Optimistic is one of the solutions, one of the keys, one of a hundred ways to get what we want.
"Memperjuangkan sekolah sama halnya dengan memperjuangkan pasangan hidup saya."


  • Sri Ayu Lestari, S.Pd. 
"Dengan tekad dari dalam hati, dan kecintaan saya terhadap dunia pendidikan, saya berkomitment untuk menjadi bagian dari lembaga pendidikan islam ini. Saya adalah seorang guru Matematika. Jika ilmu Matematika bermain dengan logika, maka hidup pun harus bermain dengan logika. Logikanya adalah, Hidup adalah Perjuangan, tanpa berjuang, manusia tidak akan mampu bertahan hidup. Begitu pula dengan sekolah. Tanpa sebuah perjuangan, sebuah sekolah tidak akan mampu berdiri tegak."



No comments:

Post a Comment

Tulis Komentar Anda